Rabu, 31 Oktober 2012

Kontroversi Wasit Bayangi Duel Lanjutan Chelsea vs MU


VIVAbola - Kedua kalinya secara beruntun, Stamford Bridge akan menjadi medan perang antara tuan rumah Chelsea kontra Manchester United. Meski duel kali ini 'hanya' bertajuk Piala Liga, namun kontroversi pada laga Premier League pekan lalu cukup menjadi jaminan duel ini akan berlangsung panas.

Kekalahan 2-3 dari MU pada pentas Premier League pekan lalu sukses menjadikan kubu Chelsea sebagai pihak yang 'dirugikan'. Sebab, kemenangan MU itu ditengarai lebih ditentukan faktor wasit. Wasit Mark Clattenburg menjadi buah bibir menyusul kartu merah yang diberikan kepada dua pemain Chelsea dan puncaknya meloloskan gol penentu kemenangan MU yang berbau off side.

Tak hanya itu, sang wasit kini juga tengah dalam penyelidikan pihak berwajib menyusul dugaan kasus rasisme. Wasit yang pernah menjadi tukang ledeng ini diklaim kubu Chelsea telah mengeluarkan kata-kata rasis kepada John Obi Mikel dan gelandang Spanyol, Juan Mata.

Nah, serentetan kontroversi itulah yang diyakini cukup ampuh untuk memanaskan duel putaran keempat Piala Liga atau Capital One Cup. Chelsea punya ambisi besar menuntaskan dendam itu pada laga yang akan digelar pada Rabu 31 Oktober 2012. Tak peduli meski ini hanya duel kelas tiga setelah Premier League dan FA Cup.

Tiga Pemain Pilar Chelsea Dipaksa Absen

Sejenak mari kita lupakan kontroversi yang terjadi dan memilih lebih fokus membaca strategi yang akan coba diterapkan kedua manajer. Manajer Chelsea, Roberto Di Matteo akan mencoba meracik strategi penangkal untuk menghadapi pengalaman segudang Sir Alex Ferguson.

Sebenarnya bayangan dari rencana Di Matteo dapat dilihat dari keputusan sang manajer menarik beberapa pemain kuncinya pada laga Minggu 28 Oktober 2012 lalu. Di Matteo punya alasan kuat untuk menarik keluar trio gelandang pintarnya, Eden Hazard, Oscar dan Juan Mata di pertandingan itu.

Ya, Di Matteo tampaknya punya rencana membagi tenaga ketiga gelandangnya itu untuk Piala Liga kali ini. Tenaga ketiganya sengaja tak dikuras habis agar tetap fit saat kembali menjamu MU. Terlebih, Chelsea harus kembali kehilangan beberapa pemain kuncinya.

Bek Branislav Ivanovic dan striker Fernando 'El Nino' Torres dipaksa absen menyusul kartu merah yang diterima keduanya saat pertemuan Minggu kemarin. Keduanya menyusul kapten John Terry yang harus menyelesaikan masa hukuman terkait kasusnya dengan bek QPR, Anton Ferdinand.

Mengingat stok pemain yang terbatas, beberapa perubahan harus dilakukan Di Matteo. "Tidak mungkin saya tak mengubah taktik setelah komposisi pemain kami berubah minggu ini. Hal yang tak berubah adalah filosofi Chelsea untuk tetap bermain menyerang," kata Di Matteo dilansir Soccerway.

Guna menambal posisi Ivanovic, manajer Di Matteo kemungkinan besar akan menurunkan bek sayap kanan mudanya, Cesar Azpilicueta yang juga diturunkan sebagai pemain pengganti pada laga Minggu lalu.

Sedangkan sektor bek sayap kiri, Di Matteo tampaknya akan mengistirahatkan Ashley Cole yang tenaganya telah diperas Minggu kemarin. Posisi Cole tampaknya akan ditempati Ryan Bertrand yang juga turun sebagai pemain pengganti pada pertandingan sebelumnya.

Sedangkan untuk mengganti posisi Fernando Torres sebagai ujung tombak, Di Matteo mau tak mau harus menurunkan strikernya yang tersisa yakni Daniel Sturridge.

MU Terancam Tanpa Sang Pahlawan

Kabar tak sedap juga harus diterima kubu Sir Alex Ferguson. Dilansir Manchester Times, manajer asal Skotlandia ini kemungkinan tak dapat menurunkan Robin van Persie setelah striker timnas Belanda itu dikabarkan tidak dalam kondisi terbaiknya.

Jika RvP harus absen, maka ini akan menjadi kerugian besar bagi kubu Iblis Merah. Pasalnya, RvP kini telah menjelma menjadi tumpuan Iblis Merah menjebol gawang lawan. Termasuk dua gol yang ia sarangkan ke gawang Peter Cech pada pertandingan Minggu lalu.

Guna mengisi tempat RvP, Fergie tampaknya akan menempatkan Javier 'Chicharito' Hernandez sebagai ujung tombak. Namun, julukan spesialis super sub bagi Chicharito juga membuka peluang kemungkinan Danny Welbeck justru yang menjadi starter.

Namun di balik kabar tak sedap itu, Ferguson juga sedikit bernafas lega dengan kembali fitnya sang gelandang serang Shinji Kagawa. Bintang MU asal Jepang ini akan menemani Wayne Rooney yang dipaksa bermain agak ke dalam untuk memberikan keleluasaan menjemput bola.

Sektor lain yang kemungkinan akan mengalami perubahan adalah sayap sisi kiri MU. Ferguson tampaknya akan menurunkan Ryan Giggs untuk menggantikan Ashley Young. Sedangkan di sisi kanan sepertinya akan kembali ditempati Antonio Valencia.

Yang menjadi pertanyaan terbesar dari racikan Ferguson justru ada di posisi penjaga gawang. Kiper spesialis Piala Liga milik MU, Anders Lindegaard memang telah pulih dari cedera dan telah duduk di bangku cadangan saat MU menekuk Chelsea.

Namun jika Fergie belum yakin 100 persen, maka David De Gea tampaknya akan kembali diturunkan sang manajer. Sedangkan kiper ketiga MU, Ben Amos akan menjadi pelapis ideal bagi David De Gea.

Keamanan Ditingkatkan, Polisi Bertebaran

Kontroversi di pertemuan terakhir kedua tim juga sukses memaksa pihak keamanan meningkatkan kewaspadaan. Isu nonteknis, pendukung Chelsea untuk melakukan intimidasi kepada pasukan Ferguson membuat pihak keamanan terpaksa melipatgandakan jumlah personil keamanan.

Tak hanya kontroversi-kontroversi itu yang membuat geram para pendukung tuan rumah. Selebrasi pemain MU yang dilakukan di depan tribun penonton Chelsea dianggap menjadi alasan bagi pendukung klub London Barat itu untuk melakukan intimidasi 'berlebihan'.

Menariknya, belum pernah ada laga putaran keempat Piala Liga yang harus disikapi pihak keamanan dengan begitu serius seperti kali ini.

Meski belum pasti berapa jumlah personil yang akan diturunkan, namun pihak kepolisian setempat menjanjikan tingkat keamanan akan diperketat. Para polisi akan ditempatkan di dalam dan di luar lapangan guna mencegah segala kemungkinan yang tak diinginkan.

Lee Mason Bawa Beban "Dosa" Clattenburg

Pemain hingga fans The Blues kini tengah terluka dengan keberadaan sang pengadil lapangan. "Dosa-dosa" Mark Clattenburg masih tergambar jelas dalam benak mereka. Karena itu, beban berat akan diemban Lee Mason yang ditunjuk sebagai wasit pada pertandingan nanti.

Lalu, siapakah sosok Lee Mason? Wasit 41 tahun ini mengawali karirnya sebagai pengadil lapangan pada 1988 di Bolton Boys Federation League, liga di kampung halamannya, Bolton. Pada 1992, ia ditarik sebagai asisten wasit di North West Counties League sebelum akhirnya dipercaya sebagai wasit utama pada 1996.

Setelah sempat lama menjadi asisten wasit di Football League, pada tahun 2000 ia diangkat menjadi asisten pelatih di Premier League. Pada 2006, ia mulai dipercaya memimpin laga di pentas Premier League. Duel Middlesbrough kontra Aston Villa pada 4 Februari 2006 menjadi pertandingan pertama yang dipimpinnya.

Tak banyak kontroversi mengiringi perjalanan karir Lee Mason sebagai wasit. Namun Mason pernah menuai kritikan dari manajemen Manchester United pada Desember 2010 setelah mengesahkan gol penyama kedudukan Birmingham City yang dicetak Lee Bowyer. Kubu MU menganggap Bowyer telah off side sebelum menjebol gawang MU.
 
Kinerja terakhir Mason saat memimpin laga MU telah memberikan keuntungan bagi pasukan Sir Alex Ferguson. Pada 8 April 2012, MU mendapat hadiah penalti dari Mason setelah Ashley Young dilanggar pemain QPR Shaun Derry saat pertandingan baru berjalan 14 menit. Ironinya, sebelum dilanggar Young lebih dulu terjebak off side. Derry sendiri harus mengantongi kartu merah.

Nah, dengan catatan buruk yang ditorehkan Clattenburg di Stamford Bridge lalu, maka beban berat akan dipikul Lee Mason. Kinerja wasit satu ini dipastikan akan terus mendapat sorotan dari ribuan fans The Blues yang tengah kesal. Tentu menjadi harapan semua, cerita buruk Minggu lalu tak akan terulang. Semoga.....

Facebook Twitter Google+

Ditulis Oleh : srop // 07.30
Kategori:

 
Diberdayakan oleh Blogger.