Rabu, 31 Oktober 2012

Joko: Mundurnya Todung, Masalah Besar Bagi MoU


VIVAbola - CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono angkat bicara terkait mundurnya Tondung Mulya Lubis dari jabatannya sebagai ketua joint committee (JC). Menurutnya, langkah Todung akan menjadi masalah serius terhadap implementasi MoU yang telah disepakati.

Todung telah mengajukan surat pengunduran dirinya dari jabatan ketua JC dua hari lalu, Senin, 29 Oktober 2012. Ketua Umum PSSI versi KLB Solo, Djohar Arifin Husin mengatakan bahwa Todung kecewa dengan kinerja rekan-rekan kerjanya di JC utamanya dari kubu PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti atau dikenal dengan sebutan KPSI.

Joko saat dihubungi wartawan mengaku tidak bisa memberikan komentar secara pribadi terkait mundurnya Todung. Namun di mata Joko, langkah yang diambil pengacara kondang itu akan menyebabkan masalah besar bagi pelaksanaan nota kesepahaman yang telah ditandatangani dua kubu PSSI di Kuala Lumpur, Malaysia Juni lalu.

"Pada prinsipnya ini hal serius. Sebenarnya dari bulan Juni penandatanganan MoU sampai penghujung Desember, kami sudah separuh jalan. Berkurangnya anggota JC menjadi masalah serius dalam implementasi Mou," kata Joko yang juga salah satu anggota JC.

"Meski demikian, saya menganggap kalau kami tidak punya regulasi dan norma kecuali MoU dan JC salah satu alat yang disepakati dalam MoU untuk mengimplementasikan isi kesepakatan itu," sambungnya.

Menurut Joko, semua orang sudah menunggu. "Karena itu kita lihat saja nanti apakah kami bisa keluar dari kesulitan ini dengan kondisi seberat apapun termasuk mundurnya Todung," beber Joko.

Joko mengaku sejak awal dirinya selalu sharing dengan anggota JC lainnya terkait sulitnya tugas mereka. Joko juga menilai bahwa setiap anggota JC dituntut untuk mampu memberikan perhatian dan  energi dalam mencari terobosan atas masalah sepak bola Indonesia.

Mundurnya Todung membuat personel JC kini tinggal 7 orang. Menurut Joko, mengenai pergantian tidak diatur secara spesifik. Namun secara normatif, deputi chairman bisa menjalankan peran Todung. "Namun dalam pengambilan keputusan tetap kolektif," beber Joko.

"Ada peran lain yang harus dijalankan Sekjen PSSI dalam konteks administratif dan korespondensi. Kami harus memanfaatkan semua yang masih eksis. Kami harus manfaatkan semua yg masih eksis, ini bukan di kilometer baru dimulai," sambung pria asal Ngawi itu.  (eh)

Facebook Twitter Google+

Ditulis Oleh : srop // 18.00
Kategori:

 
Diberdayakan oleh Blogger.