Keributan antara Chelsea dan wasit Mark Clattenburg ternyata tak hanya berlangsung di lapangan. Seusai laga, kedua belah pihak ternyata bentrok lagi di ruang ganti.
Laga Chelsea vs Manchester United, akhir pekan lalu, penuh kontroversi. Dalam laga yang dimenangi MU 3-2 tersebut, Clattenburg mengusir dua pemain The Blues, yakni Branislav Ivanovic dan Fernando Torres. Clattenburg juga mengesahkan gol ketiga Setan Merah yang berbau offside.
Kontroversi makin membesar setelah Chelsea menuding Clattenburg melontarkan pernyataan berbau rasial kepada Juan Mata dan John Obi Mikel. Menurut The Sun, hinaan kepada Mikel adalah sebutan "monyet", sedangkan Mata dihina dengan perkataan “Spanish t***”.
Menurut Mirror Football, seusai laga panas tersebut kapten John Terry, manajer Roberto Di Matteo dan Obi Mikel mendatangi ruang ganti Clattenburg. Mereka tak terima dengan perlakuan Clattenburg.
Di sinilah adu mulut terjadi. Obi Mikel menjadi sosok yang paling emosi dengan Clattenburg dan melontarkan ancaman: "Saya akan mematahkan kakimu."
Keributan di ruang wasit itu terjadi selama beberapa menit. Setelah itu, Di Matteo kemudian ke luar ruangan dan menghadiri konfrensi pers. Di sana, ia mengakui telah menemui Clattenburg. Namun, manajer asal Italia itu tak membahas soal adu mulut pihaknya dengan sang wasit.
Demi meredam kontroversi, Professional Game Match Officials yang bertugas memilih wasit memutuskan tak memakai jasa Clattenburg, pekan ini. Pria 37 tahun itu takkan memimpin laga apa pun di Inggris.
"Di setiap pertandingan sepakbola, fokus tidak boleh pada pejabat pertandingan, tetapi pada pemain dan pertandingan itu sendiri. Mark Clattenburg adalah salah satu wasit elite di pentas sepakbola. Tapi, dalam kondisi ini, tingkat pengawasan terasa kurang pas dan tidak adil bagi klub dan pendukung kedua belah pihak," bunyi pernyataan lembaga wasit profesional di Inggris itu. (one)
Facebook
Twitter
Google+
