VIVAnews - Ingat film "The Truman Show"? Film yang diperankan Jim Carrey ini berkisah mengenai Truman Burbank, orang yang sejak bayi menjadi objek sebuah acara televisi, tanpa dia sadari. Film inilah yang sepertinya menjadi inspirasi acara reality show di televisi.
Tapi ternyata, menjamurnya acara reality show mulai berdampak negatif secara psikologis. Sebab, kini banyak orang yang yakin kalau mereka menjadi bintang sebuah acara televisi, yang dilakukannya tanpa sadar.
Para psikiater menyebut gejala penyakit ini "Truman Show Delusion". Namanya memang diambil dari film yang dirilis pada 1998 tersebut.
Permulaan kasus ini biasanya terjadi pada orang yang sukses, namun memiliki fantasi yang cenderung paranoid, bahwa mereka difilmkan sepanjang saat. Para penderita "penyakit" ini pun menganggap dunia di hadapan mereka tidak nyata.
Mereka cenderung menganggap teman dan kekasih hanya aktor serta aktris yang berpura-pura dan hanya bermain peran. Bahkan, berita di televisi pun mereka anggap ada untuk mengendalikan pikiran mereka. Intinya, segala sesuatu ada untuk menghibur orang lain.
Namun, tahap terparahnya bisa berujung pada kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
Misalnya yang terjadi pada 2009 di Australia. Anthony Waterlow membunuh ayah dan adik perempuannya, hanya karena Anthony percaya kehidupan mereka disiarkan ke seluruh dunia. Parahnya, Anthony menganggap acara itu merupakan sebuah permainan bahwa semua orang berusaha membunuhnya, atau dia berusaha membunuh dirinya sendiri.
Mengutip Sydney Morning Herald, dalam sebuah tes psikologi, Anthony bahkan sempat menyebut film "The Truman Show".
Sementara itu, pada 2007, William Johns III didakwa atas penyerangan terhadap bayi 2 tahun dan ibunya di New York City. Mengutip ABC News, peristiwa ini terjadi saat dia keluar dari rumahnya di Florida, karena, "harus keluar dari acara Truman Show". Johns III percaya dia menjadi objek dari film, sama seperti Truman.
Dr Joel dan Ian Gold, peneliti dari New York University dan McGill University di Montreal, menerbitkan publikasi dari kasus yang mereka pelajari dari para pengidap "Truman Show Delusion". Tulisan dua ahli psikologi ini pun kemudian diterbitkan dalam jurnal "Cognitive Neuropsychiatry".
Dalam kasus yang lain, terdapat pula seorang pasien yang bepergian ke New York City, kemudian berjalan ke Federal Building. Seperti dikutip dari BuzzFeed, di gedung itu pasien tersebut menuntut bertemu "sang sutradara", sebab dia percaya serangan terhadap menara kembar WTC pada 2001 hanya tiruan untuk acara televisi.
Alasan dia ke New York pun untuk melihat langsung menara kembar WTC masih berdiri. Jika tidak, pasien itu percaya sudah tidak diinginkan lagi untuk menjadi bintang di sebuah "acara televisi" tersebut. (Daily Mail l art)
Facebook
Twitter
Google+