VIVAbola – Barcelona terus tancap gas. Raksasa Catalan itu tidak terbendung dalam enam laga. Rapor mereka belum ternoda dengan kekalahan dan hasil imbang. Modal bagus menatap partai prestius di tanah Matador, El Clasico kontra Real Madrid.
Barcelona kokoh di puncak klasemen La Liga. Tim asuhan Tito Vilavona itu mengumpulkan 18 poin. Raihan tersebut seolah memperlihatkan, Barcelona menjadi tim yang paling siap menghadapi duel kontra musuh abadi pada 8 Oktober 2012 mendatang.
Di laga kontra Sevilla, Barcelona berhasil memetik kemenangan 3-2. Dua gol Barcelona disumbangkan Cesc Fabregas. Sedangkan, David Villa menjadi penentu kemenangan Barcelona atas Sevilla di masa injury-time.
Tidak dapat dipungkiri, peran Lionel Messi masih menjadi peran sentral Barcelona. Kekuatan Barcelona semakin berlipat setelah Villa kembali dari cedera. Setelah hampir 8 bulan menepi, Villa kembali memamerkan ketajamannya. Laga kontra Sevilla menjadi bukti. Tentu, baik Villa dan Messi tidak bisa bekerja sendiri.
Mereka dibantu dua gelandang vitalnya, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Cedera yang sempat dialami Iniesta setidaknya tertutupi dengan hadirnya Fabregas yang kerap dicadangkan. Tidak sekadar menambal posisi Iniesta, mantan kapten Arsenal itu mampu membuat perbedaan saat tim berada di posisi genting.
Kedalaman skuad Barcelona tidak sampai di situ, Barcelona memiliki barisan pertahanan tidak kalah cemerlang. Tidak salah rasanya, Azulgrana merekrut Alexander Song dari Arsenal. Peran Song di lini belakang membuat barisan pertahanan Barcelona semakin komplet. Barcelona baru kebobolan lima gol.
Berbakal skuad kompetitif tersebut, Barcelona boleh menatap ke depan laga kontra Madrid dengan optimis. Jauh sebelum laga yang dinanti digelar, Vilanova telah menyampaikan sinyalemen, tim asuhannya bisa memetik kemenangan saat jumpa Los Galacticos.
“Ini liga yang ketat. Unggul atas Madrid merupakan sebuah keuntungan bagi kami. Tapi masih banyak pertandingan yang harus dilalui. Kami mungkin bisa kehilangan poin,” kata suksesor Josep Guardiola tersebut.
Fabregas & Villa pahlawan terlupakan Barcelona
Laga kontra Sevilla memberikan gambaran sedikit tentang peta kekuatan kampiun Liga Champions 2009 dan 2011 itu. Pusat perhatian jelas tertuju pada Fabregas dan Villa yang menjadi tokoh protagonis Barcelona.
Tidak butuh waktu lama buat kedua pemain tersebut membuktikan kapasitas sebagai pemain papan atas Barcelona. Sempat terpinggirkan dari skuad Vilanova, Fabregas akan sering mendapat tempat di tim inti. Dia mampu memberikan perbedaan lewat dua golnya saat jumpa Sevilla.
Begitu juga dengan Villa. Cedera lutut yang menimpa Villa membuatnya kehilangan kesempatan mengukir prestasi. Paling disayangkan, saat mantan bomber Valencia tersebut terpaksa ditinggal pelatih Vicente del Bosque di Piala Eropa 2012.
Atas performa menawan yang Fabregas dan Villa, Vilanova memberikan acungan jempol kepada dua pemainnya itu. Di mata mantan asisten pelatih Barcelona itu, Fabregas dan Villa.
“Peran Villa sangat vital. Golnya sangat penting. Sementara Fabregas terus berlari dan bermain di level tinggi. Dia selalu menunjukkan hasrat ingin tampil dan meraih kemenangan,” kata Vilanova dikutip Footbal Espana.
Namun, dalam laga kontra Sevilla terselip insiden kontroversial. Fabregas dituduh berakting agar gelandang Sevilla, Gary Medel dikartu merah wasit. Fabregas kemudian dengan tegas menolak tuduhan tersebut.“Jika Anda inginkan, saya akan melakukan apa yang Medel lakukan dan Anda bisa menilai sendiri,” ujar Fabregas seperti dilansir Soccerway.
"Saya dipukul di bagian wajah, dan oleh karena itu dia mendapat kartu merah langsung. Saya melihat penalti di babak pertama tidak diberikan. Pertandingan ini sendiri berjalan seimbang," tutur pemain 25 tahun itu membela diri.
Sinyalemen bahaya Madrid
Serangkaian kemenangan tersebut membuat Madrid perlu berhati-hati. Kontras dengan sepak terjang Barcelona, hingga pekan ke-6 ini, Madrid masih berkutat di papan tengah.
Hasil buram tersebut tidak dapat dipisahkan dari dua kekalahan yang mendera Madrid di awal musim ini. Juara Supercopa Spanyol 2012 ini harus mengakui keunggulan Sevilla dan Getafe. Hasil buram ini langsung menyeret Madrid keluar dari jajaran tim papan atas La Liga.
Tidak sekadar kekalahan, Madrid juga mendapatkan hasil imbang. Poin satu didapat Madrid saat jumpa Valencia. Entrenador Real Madrid, Jose Mourinho meminta respon dari seluruh pemainnya untuk segera bangkit dari start awal musim yang buruk.
Di empat laga pembuka, Madrid hanya meraih empat poin dari kemungkinan 12 poin. Catatan ini juga menjadi yang terburuk dalam lebih 10 tahun terakhir. Tidak ada cara lain bagi Madrid selain meraih kemenangan untuk memperbaiki posisi.
“Kami harus menang. Kami telah menemukan sebuah cara untuk kembali meraih kemenangan dan bukan hanya satu kemenangan tapi termasuk dengan mengalahkan Deportivo, seperti yang telah kami lakukan dengan Manchester City dan Rayo Vallecano,” ujar Mourinho. (sj)
Facebook
Twitter
Google+