VIVAbola - Mantan pelatih timnas Jerman Rudi Voller buka suara mengenai timnas Italia. Menurut Voller, Italia terlalu mengandalkan gelandang dan juga bintang mereka Andrea Pirlo di perhelatan Piala Eropa 2012 ini.
Pria yang sekarang menjabat sebagai Direktur Bayer Leverkusen ini menilai jika Pirlo diberi keleluasan oleh pelatih Cesare Prandelli untuk bermain di lapangan dan tidak terpaku dengan skema yang dibuat Prandelli.
"Dia (Prandelli) memberikan kebebasan untuknya, tak seperti rekan setimnya. Dan dia memanfaatkannya dengan sempurna," ujar Voller seperti dilansir Kicker.
"Dia bisa bermain baik di depan atau belakang bek dan juga bisa bermain di belakang striker, Pirlo menunjukkan bagaimana dia sudah menjadi bagian terpenting dari timnas Italia."
Seperti diketahui, Pirlo merupakan pemain Italia yang paling bersinar di Piala Eropa 2012, Ia membantu Italia untuk lolos dari kepungan Grup C dan juga perempat final ketika melawan Inggris. Bahkan di perempat final ia melakukan tendangan penalti yang mungkin akan selalu dikenang publik.
Ketika pertandingan kontra Inggris berkesudahan 0-0 hingga extra time, pertandingan pun harus dilanjutkan lewat adu penalti. Dan Pirlo yang menjadi penendang ketiga Gli Azzuri sukses mengecoh kiper Joe Hart dengan tendangan chip atau disebut sebagai penalti "Panenka".
Hal yang dilakukannya itu sukses membuat dua algojo terakhir Inggris frustrasi, Ashley Young dan Ashley Cole secara berurutan gagal melakukan tugas mereka, Italia pun melaju ke semi final.
Di semi final, mereka sudah ditunggu salah satu musuh bebuyutan mereka, Jerman di Stadion Nasional Warsawa, Kamis 28 Juni 2012 atau Jumat dinihari waktu Indonesia. Terakhir kali keduanya bertemu di semi final Piala Dunia 2006, ketika itu Italia menang 2-0. Pirlo lagi-lagi menjadi arsitek dari salah satu gol yang dihasilkan Azzuri lewat Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero.
Dan Voller punya trik ampuh untuk pelatih Joachim Loew di semifinal ini.
"Alangkah baiknya jika mereka tak memberikan ruang gerak bagi Pirlo, mereka harus mengisolasinya. Saya rasa ia mempunyai 500 sentuhan ketika melawan Inggris dan bukan 150 seperti yang dicatat. Dan tentu saja penalti fantastis tersebut. Ia akan menjadi luar biasa jika Anda tidak mengawasinya secara ketat."
Facebook
Twitter
Google+