Selasa, 01 Mei 2012

Apple Bantah Tuduhan Gelapkan Pajak


VIVAnews - Apple dituduh mengelak dari kewajiban pajak perusahaan, berdasarkan sebuah laporan yang ditulis New York Times. Apple menyangkal tuduhan itu, dan mengatakan telah berjasa karena menciptakan lapangan kerja untuk lebih dari 47 ribu jumlah karyawan tetap di seluruh 50 negara bagian di Amerika Serikat.

Laporan Times tersebut mengungkapkan bahwa Apple mendirikan kantor di Reno, Nevada, yang hanya 200 mil jauhnya dari markas perusahaan Cupertino, California. Ini dilakukan untuk mengumpulkan dan menginvestasikan keuntungannya. Dengan melakukan ini, perusahaan dianggap menghindari kewajiban pajak di California sebanyak 8,84 persen dari total keuntungan perusahaan.

"Menyiapkan kantor di Reno hanyalah salah satu dari banyak metode legal Apple untuk mengurangi tagihan pajak di seluruh dunia dengan miliaran dolar setiap tahun," kata laporan yang ditulis oleh Charles Duhigg dan David Kocieniewski.

"Seperti yang di Nevada, Apple telah membuat anak perusahaan di negara rendah pajak seperti Irlandia, Belanda, Luksemburg, dan Kepulauan Virgin Britania Raya, yang membantu memotong pembayaran pajak di seluruh dunia," lanjut laporan tersebut.  Di tempat-tempat tersebut, Apple disebut memiliki kantor anonim.

Laporan dari NY Times datang pasca cerita terpisah yang dipublikasikan awal bulan ini oleh Daily Mail. Cerita tersebut menyoroti penggunaan markas Apple di Cork, Irlandia, yang memungkinkan untuk membayar sekitar separuh tarif pajak, dan akan dilakukan akan di Inggris Raya. Laporan itu juga mencatat bahwa Apple memiliki cabang berbasis di Karibia, yang memiliki pajak yang menguntungkan di Kepulauan British Virgin.

Menanggapi dua laporan tersebut, Apple mengatakan telah menciptakan banyak pekerjaan di AS selama beberapa tahun terakhir. Mengutip Apple Insider,  Apple mengatakan sebagian besar tenaga kerja perusahaan global tersebut merupakan pekerja tetap di AS, dengan lebih dari 47 ribu karyawan.

"Dengan berfokus pada inovasi, kami telah menciptakan produk yang sama sekali baru dan industri, serta lebih dari 500 ribu lapangan pekerjaan bagi pekerja AS--dari orang-orang yang membuat komponen untuk produk kami kepada pelanggan kami," jelas Apple.

Pernyataan resmi Apple berbunyi, "Pertumbuhan internasional Apple adalah menciptakan pekerjaan di dalam negeri karena kami mengawasi sebagian besar operasi kami dari California," sebutnya.

Apple juga mengungkap telah membayar berbagai pajak dalam jumlah besar ke  pemerintah. Pada semester pertama tahun fiskal 2012, Apple mengklaim menghasilkan hampir USD 5 miliar pajak penghasilan federal dan negara, termasuk pemotongan pajak penghasilan atas keuntungan saham karyawan.

"Kami telah memberi kontribusi banyak tapi tidak pernah mencari publisitas untuk melakukannya," ujar Apple.

"Fokus kami telah melakukan hal yang benar, tidak mendapatkan penghargaan untuk itu. Pada 2011, kami secara dramatis memperluas jumlah organisasi layak yang kami dukung dengan memulai program hadiah yang cocok untuk karyawan kami."

"Apple telah melakukan semua usaha dengan standar etika tertinggi, mematuhi hukum dan aturan akuntansi. Kami sangat bangga dengan semua kontribusi Apple," simpul pernyataan Apple.

Pada Februari, sebuah laporan independen, TechNet mengeluarkan laporan pada jumlah pekerjaan iPhone dan App Store yang telah membawa ke AS sejak 2008. Laporan ini menemukan bahwa Apple menciptakan hampir 500 ribu pekerjaan di Amerika Serikat hanya dalam empat tahun.

Facebook Twitter Google+

Ditulis Oleh : srop // 06.00
Kategori:

 
Diberdayakan oleh Blogger.