Senin, 30 April 2012

Goyahnya Kejayaan Nokia


VIVAnews - Kejayaan Nokia dulu begitu terasa saat produknya mendominasi etalase sejumlah pertokoan, terutama di negara berkembang seperti India. Namun kini popularitas Nokia semakin tergerus, dan mulai dikudeta Samsung.

Nokia pun disarankan terus membuat produk yang populer agar bisa bertahan. Jika tidak, Nokia pun akan kehilangan pasarnya di negara berkembang.

Setelah berjaya selama 14 tahun, kuasa Nokia di pasar ponsel cerdas mulai disalip Samsung di kuartal pertama tahun ini. Ini terbilang mengejutkan, karena sebelumnya Samsung baru memperlihatkan perannya di pasar ponsel cerdas, saat bersaing dengan Apple iPhone.

Apple memang berhasil mencuri perhatian saat memperkenalkan iPhone. Tapi iPhone hanya mengantar Apple bermain di pasar smartphone. Nokia terkesan masih berjaya di ponsel fitur.

Tapi kenyataannya, sinar Nokia juga meredup di ponsel fitur. Padahal selama ini ponsel fitur masih menjanjikan keuntungan, terutama di negara berkembang.

Penjualan Nokia di ponsel fitur jatuh 16 persen di tiga bulan pertama tahun 2012. Sedangkan kompetitornya asal Cina, ZTE dan Huawei, malah tumbuh pesat.

Di India, pasar ponsel terbesar kedua dengan 900 juta pelanggan, pangsa pasar Nokia jatuh dua kali lipat dalam tiga tahun, antara 2009 hingga 2011. Lembaga riset CyberMedia menyebut Nokia hanya menjual 183 juta handset atau 31 persen.

Analis menyebut Nokia gagal menjaga perubahan selera kelas menengah. Selain itu, Nokia pun tak bisa melayani distributornya dengan baik.

"Untuk penjual seperti kami, kami menghadapi masalah karena Nokia tidak memberikan dummy untuk diperlihatkan ke pelanggan. Tidak ada dorongan dari perusahaan," ucap Manish Khatri, penjual ponsel di Mumbai.

Khatri mencontohkan, tokonya yang hanya menjual 500 unit ponsel sebulan mungkin bukanlah prioritas bagi Nokia. Sebaliknya, Samsung mengirimkan staf ke tokonya untuk menanyakan permasalahan.

Tak hanya India

Sedangkan di pasar ponsel terbesar China, Nokia malah kesulitan melawan 'serangan' ponsel lokal.  "Mereka memprioritaskan vendor domestik ketimbang perusahaan internasional," kata analis Pete Cunningham dari Canalys.

Di periode Januari - Maret, penjualan Nokia menyusut 62 persen dari tahun lalu. Sedangkan pangsa pasar turun dari 39 persen di dua tahun sebelumnya, menjadi 24 persen tahun ini.

Nokia masih mendominasi pasar Afrika. Tapi itu pun tercatat turun menjadi 51 persen dari 62 persen tahun lalu. Menurut Neil Mawston dari Strategy Analytics, distributor Nokia masih terbilang superior. Tapi Nokia tetap harus mengantisipasi penurunan.

"Nokia mulai mengering seperti kubangan air disedot matahari. Nokia butuh produk baru untuk mengisi kekosongan ini," ujarnya.

Meski begitu, produsen ponsel asal Finlandia ini masih optimis. Nokia mengatakan akan terus melanjutkan investasi untuk memikat konsumen di pasar negara berkembang.

"Portofolio ponsel kami terus menguat, terutama di negara kunci seperti India, Nigeria, Brazil, dan Meksiko, tempat produk Asha mendapat rekor baik dari pelanggan," kata Mary McDowell, Executive Vice President Mobile Phones Nokia.

Mary juga mengatakan Nokia akan mengumumkan data plans untuk produk baru Asha dengan lima operator di India. | Reuters

Facebook Twitter Google+

Ditulis Oleh : srop // 01.00
Kategori:

 
Diberdayakan oleh Blogger.