Senin, 04 Juni 2012

Pesawat Luar Angkasa Rusia Bantai Antelop?


VIVAnews - Para ilmuwan dibuat bingung menghadapi kematian masal sekitar 1.000 Antelop Saiga liar di Kazakhstan, ini adalah kali ketiga dalam dua tahun. Setidaknya 12.000 antelop liar mati misterius pada Mei 2010, tahun berikutnya ada 450 hewan yang mati.

Hingga saat ini spekulasi penyebab kematian masih belum ditemukan. Ada banyak teori soal penyebab kematian, dari infeksi bakteri, pupuk beracun, sampai emisi pesawat luar angkasa.

Penjelasan resmi dari Kementerian Pertanian Kazakhstan adalah bahwa hewan mati karena pasteurellosis, infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteria yang membahayakan hewan yang memiliki sistem imun yang lemah.

Namun, menurut laporan Scientific American, beberapa ekolog Kazakhstan dan dari sejumlah tetangga Rusia menyalahkan pendaratan pesawat luar angkasa yang pulang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). April lalu, misalnya, kapsul Soyuz yang membawa dua kosmonot Rusia dan satu astronot Amerika Serikat mendarat di dekat Desa Sorsha, di mana setidaknya 120 antelop tewas.

Teori yang sama diduga berkaitan dengan Baikonur Cosmodrome, situs peluncuran pesawat luar angkasa di tengah Kazakhstan, di mana kapsul luar angkasa berawak milik Rusia diluncurkan.

Juru kampanye hijau, Musagali Duambekov kepada Radio Free Europe menduga, kematian massal Antelop Saiga dikarenakan bahan kimia yang dibebaskan dari roket yang lepas landas. Meski ia juga menduga, penggunaan pupuk beracun di area tersebut telah merusak sistem imun Saiga.

Sementara, Eleanor Milner-Gulland, ketua Aliansi Konservasi Saiga mengatakan, antelope mungkin telah memakan tanaman yang tercemar bakteri selama musim kawin. Sebab, mayoritas antelop yang mati adalah betina yang baru melahirkan, sehingga mereka terlalu lemah dan tak bisa memberi makan anak-anaknya yang juga mati.

Kematian masal Antelop Saiga menjadi tantangan para pelestari hewan. Apalagi, jumlah hewan langka ini makin tipis, dari jutaan di tahun 1950-an menjadi nyaris punah. Hewan ini jadi sasaran perburuan, diambil tanduknya sebagai bahan obat Tiongkok.

Hari ini hanya sekitar 85.000 Antelope Saiga yang hidup beberapa bagian Rusia, Mongolia, Uzbekistan dan Kazakhstan.

Facebook Twitter Google+

Ditulis Oleh : srop // 05.00
Kategori:

 
Diberdayakan oleh Blogger.